Minat untuk Menggunakan (Intention to Use)

Definisi dan Konsep Intention to Use

Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu objek atau menyenangi sesuatu objek. Selain itu, minat merupakan pendorong yang menyebabkan seseorang memberi perhatian terhadap orang, sesuatu dan aktivitas-aktivitas tertentu. Menurut Dyer (2010:3) Minat adalah keinginan yang kuat untuk mencapai apa yang diinginkan seseorang dan tidak akan membiarkan hal apapun yang dapat menggangu pencapaian tujuan tersebut. Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Muhibbin, 2011:152).

Minat dapat timbul di dalam diri seorang individu karena beberapa faktor seperti faktor kebutuhan dari dalam, faktor motif sosial dan juga faktor emosional. Faktor kebutuhan dari dalam merupakan kebutuhan yang biasanya berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan individu tersebut. Faktor motif sosial merupakan faktor yang didorong oleh motif sosial seperti untuk mendapatkan pengakuan dan juga penghargaan dari lingkungan dimana ia berada. Sedangkan faktor emosional merupakan ukuran intensitas individu dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau objek tertentu. Pada umumnya, dalam dunia pemasaran  atau marketing dikenal dua jenis intentention yang sangat berkaitan erat dengan konsumen, produk dan juga perusahaan yaitu purchase intention dan juga intention to use yang merupakan dua teori yang memiliki banyak kesamaan. Sebelumnya, ada beberapa faktor yang memperngaruhi minat sebagai berikut :

  1. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan seseorang dapat diperkirakan minat terhadap tingkat pekerjaan yang ingin dicapainya, aktivitas yang dilakukannya, penggunaan waktu senggangnya dan lain-lainnya.
  2. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang mempunyai sosial ekonomi tinggi akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkannya daripada yang mempunyai sosial ekonomi rendah.
  3. Perbedaan hobi atau kegemaran,artinya bagaimana seseorang menggunakan waktu senggangnya.
  4. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat pria misalnya dalam pola belanja.
  5. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua akan berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas, benda dan seseorang.

Menurut Belch & Belch (2009) purchase intention adalah kecenderungan untuk membeli sebuah merek dan secara umum berdasarkan kesesuaian antara motif pembelian dengan atribut atau karakteristik merek yang dapat dipertimbangkan. Kemudian dalam penelitian, dikatakan bahwa purchase intention (niat beli) dapat didefinisikan sebagai suatu kemungkinan bahwa seseorang pelanggan akan membeli produk tertentu. Semakin besar niat, berarti probabilitas untuk membeli suatu produk akan lebih tinggi, meskipun belum tentu pelanggan benar-benar akan membelinya (Wang & Tsai, 2014:29).

Selain itu, minat pembelian merupakan peristiwa ketika sejumlah informasi mencapai pada tingkat tertentu, konsumen akan mulai menilai dan masuk ke dalam proses evaluasi, dan membuat keputusan pembelian setelah membandingkan dan mempertimbangkan. Berdasarkan definisi para ahli, maka purchase intention dapat diartikan sebagai kecenderungan seseorang untuk membeli suatu produk tertentu karena dianggap menarik atau memiliki ciri khusus. Purchase Intention diperoleh dari suatu proses berpikir dan belajar dari suatu individu yang terbentuk karena adanya pandangan tertentu. Minat beli yang ada didalam siri seorang individu atau konsumen ketika ingin melakukan pembelian suatu produk atau jasa akan terciptanya sebuah ingatan yang kuat bagi individu tersebut dan pada akhirnya ketika seorang konsumen merasa harus memenuhi kebutuhan minat beli akan timbul saat individu berada dalam proses decision making. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi minat beli seseorang dalam proses pengambilan keputusan pembelian, yaitu situasi tidak terduga (unexpected situation) dan sikap terhadap orang lain respect to other).

Untuk memahami proses motivasi yang mendasari dan mengarahkan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dan penggunaan perlu dipahami beberapa konsep antara lain :

  1. Teori Ekonomi Mikro

Menurut teori ini keputusan membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis rasional sadar. Teori ini didasarkan pada asumsi yaitu :

  • Bahwa konsumen selalu mencoba untuk memaksimumkan kepuasannya dalam batas-batas kemampuan finansialnya.
  • Bahwa ia mempunyai pengetahuan tentang beberapa alternatif sumber untuk memuaskan kebutuhannya.
  • Bahwa ia selalu bertindak rasional.
  1. Teori Psikologis

Ada beberapa teori yang termasuk dalam teori psikologis yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian yaitu, teori belajar dan teori psikoanalitis. Teori psikologis ini mendasarkan pada penerapan teori psikologis yang berpendapat bahwa pada umumnya manusia selalui didorong untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

  1. Teori Psikoanalitis

Teori psikoanalitis didasarkan pada asumsi bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh adanya keinginan yang terpaksa dan adanya motif yang tersembunyi. Perilaku manusia ini adalah merupakan hasil kerja sama dari ketiga aspek dalam struktur kepribadian manusia yaitu id (das es), ego (das ich) dan super ego (das veber ich).

  1. Teori Antropologis

Menurut teori ini bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh kultur yang terdiri dari masyarakat sekitar, kelas sosial yang berlaku serta keluarga.

Minat untuk menggunakan (intention to use) dapat didefinisikan sebagai bentuk keinginan pengguna untuk menggunakan atau menggunakan kembali suatu objek tertentu. Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada obyek tersebut yang dapat mendorong untuk mencapai tujuan (Kusumah, 2009). Selain itu, intention to use juga didefinisikan sebagai suatu komitmen individu terhadap teknologi tertentu dan kecenderungan untuk melakukan perilaku spesifik tertentu. Intention to use juga dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk menggunakan sebuah produk atau layanan dan secara umum berdasarkan kesesuaian antara motif penggunaan dengan atribut atau karakteristik produk yang dapat dipertimbangkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa intention to use adalah suatu bentuk keinginan individu untuk menggunakan atau menggunakan kembali suatu produk atau layanan karena adanya kesesuaian antara motif penggunaan dengan atribut atau karakteristik produk atau layanan yang ada. Dalam penelitiannya, Suki (2011) mengungkapkan ada empat dimensi dari intention to use yaitu sebagai berikut :

  1. Berencana
  2. Berminat
  3. Berniat
  4. Terus menggunakan

Leave a comment